Judul Buku : Backpacking Hemat ke Australia
Penulis : Elok Dyah Messwati
Penerbit : Backpacker Dunia Publishing
Halaman : xii + 210
Ukuran : 15 x 21 cm
Homepage : http://backpackerdunia.multiply.com/
Harga ; Rp 50.000
Bisa dibeli di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung, Togamas, Leksika atau pemesanan langsung via email kebackpackerdunia@yahoo.com
---------------------------------------------------------------------------------------
Ringkasan Buku:
---------------------------------------------------------------------------------------
Backpacking ke Australia? MAHAL!
Begitulah sebagian besar pendapat backpackers tentang Australia.
Ya, seperti umumnya negara-negara maju: Amerika Serikat, Eropa, Korea dan Jepang, backpacking ke Australia tak bisa dibilang murah. Namun ada cara untuk berhemat, yakni stay with local people melalui Hospitality Exchange. Bukan sekadar menginap gratis di rumah penduduk local, namun juga kesempatan bertukar pengalaman, kebudayaan, bahasa dan kebiasaan.
Buku ini berisi sharing pengalaman Elok Dyah Messwati tiga kali berkunjung ke Australia. Kunjungan pertama karena tugas kantor. Kunjungan tersebut memang sangat singkat namun berguna sebagai pengenalan lebih lanjut akan tetangga dekat Indonesia ini.
Kunjungan kedua adalah backpacking alias cuti dari kantor namun dengan tujuan menghadiri World Youth Day dimana Paus Benediktus XVI hadir di Sydney pada 15-20 Juli 2008. Bagaimana mencari hotel murah, stay di dormitory room dan berkeliling Sydney dengan cara murah diceritakan di bagian ini.
Kunjungan ketiga kalinya adalah backpacking dengan cara berhemat dari sisi akomodasi, yakni dengan tinggal di rumah penduduk lokal (stay with local people) secara gratis. Bagaimana caranya? Di bagian ini Elok menceritakan apa yang dimaksud dengan Hospitality Exchange yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Jaringan Silaturahmi. Jaringan persahabatan sejagat ini termanifestasi dalam komunitas Hospitality Club (HC) dan CouchSurfing (CS).
HC dan CS adalah sebuah komunitas pejalan seperti backpackers/travelers di seluruh dunia yang membuka rumah mereka untuk diinapi oleh backpackers/travelers lain yang singgah di kota dimana para member HC/CS tinggal. Pendaftaran member/sign up bisa dilakukan secara gratis. Setelah menjadi member maka kita bisa menginap di rumah member lainnya di negara mana pun, di kota mana pun.
Komunitas HC per Oktober 2009 mencapai 553.092 orang di 226 negara, sedangkan CS memilik anggota 1,4 juta orang yang tersebar di 231 negara di 65.000 lebih kota. Kini anggota CS per Januari 2011 sekitar 2,4 juta anggota yang tersebar di 245 negara di 80.496 kota.
Penulis : Elok Dyah Messwati
Penerbit : Backpacker Dunia Publishing
Halaman : xii + 210
Ukuran : 15 x 21 cm
Homepage : http://backpackerdunia.
Harga ; Rp 50.000
Bisa dibeli di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung, Togamas, Leksika atau pemesanan langsung via email kebackpackerdunia@yahoo.com
------------------------------
Ringkasan Buku:
------------------------------
Backpacking ke Australia? MAHAL!
Begitulah sebagian besar pendapat backpackers tentang Australia.
Ya, seperti umumnya negara-negara maju: Amerika Serikat, Eropa, Korea dan Jepang, backpacking ke Australia tak bisa dibilang murah. Namun ada cara untuk berhemat, yakni stay with local people melalui Hospitality Exchange. Bukan sekadar menginap gratis di rumah penduduk local, namun juga kesempatan bertukar pengalaman, kebudayaan, bahasa dan kebiasaan.
Buku ini berisi sharing pengalaman Elok Dyah Messwati tiga kali berkunjung ke Australia. Kunjungan pertama karena tugas kantor. Kunjungan tersebut memang sangat singkat namun berguna sebagai pengenalan lebih lanjut akan tetangga dekat Indonesia ini.
Kunjungan kedua adalah backpacking alias cuti dari kantor namun dengan tujuan menghadiri World Youth Day dimana Paus Benediktus XVI hadir di Sydney pada 15-20 Juli 2008. Bagaimana mencari hotel murah, stay di dormitory room dan berkeliling Sydney dengan cara murah diceritakan di bagian ini.
Kunjungan ketiga kalinya adalah backpacking dengan cara berhemat dari sisi akomodasi, yakni dengan tinggal di rumah penduduk lokal (stay with local people) secara gratis. Bagaimana caranya? Di bagian ini Elok menceritakan apa yang dimaksud dengan Hospitality Exchange yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Jaringan Silaturahmi. Jaringan persahabatan sejagat ini termanifestasi dalam komunitas Hospitality Club (HC) dan CouchSurfing (CS).
HC dan CS adalah sebuah komunitas pejalan seperti backpackers/travelers di seluruh dunia yang membuka rumah mereka untuk diinapi oleh backpackers/travelers lain yang singgah di kota dimana para member HC/CS tinggal. Pendaftaran member/sign up bisa dilakukan secara gratis. Setelah menjadi member maka kita bisa menginap di rumah member lainnya di negara mana pun, di kota mana pun.
Komunitas HC per Oktober 2009 mencapai 553.092 orang di 226 negara, sedangkan CS memilik anggota 1,4 juta orang yang tersebar di 231 negara di 65.000 lebih kota. Kini anggota CS per Januari 2011 sekitar 2,4 juta anggota yang tersebar di 245 negara di 80.496 kota.
Untuk mewujudkan mimpi berkeliling dunia, Elok pun menjadi member HC dan CS. Elok juga membuka rumahnya untuk diinapi oleh backpackers/travellers lain dari seluruh dunia dan sebaliknya Elok pun bisa menginap gratis di rumah member lainnya, termasuk di Australia, sehingga ia bisa berhemat biaya akomodasi hingga belasan juta rupiah.
Dana akomodasi itu bisa dia alihkan untuk keperluan lainnya, misalnya untuk membeli tiket local flight atau biaya lainnya yang tidak murah karena backpacking di negara maju. Namun HC dan CS bukan sekadar komunitas menginap gratis. Tapi lebih dari itu. Tinggal dengan penduduk lokal membawa kita pada sebuah petualangan mengenal kehidupan masyarakat lain, mengenal budayanya, cara hidupnya, adat kebiasaannya. Dan ini makin memperkaya perjalanannya.
Dengan makin banyaknya tiket penerbangan murah, ada komunitas HC dan CS, maka akan makin banyak backpacker Indonesia yang tertarik untuk menjelajah dunia, menimba pengalaman, menyerap kebudayaan dan belajar dari kebudayaan bangsa lain.
Untuk mengetahui lebih jauh, baca saja bukunya!
Dana akomodasi itu bisa dia alihkan untuk keperluan lainnya, misalnya untuk membeli tiket local flight atau biaya lainnya yang tidak murah karena backpacking di negara maju. Namun HC dan CS bukan sekadar komunitas menginap gratis. Tapi lebih dari itu. Tinggal dengan penduduk lokal membawa kita pada sebuah petualangan mengenal kehidupan masyarakat lain, mengenal budayanya, cara hidupnya, adat kebiasaannya. Dan ini makin memperkaya perjalanannya.
Dengan makin banyaknya tiket penerbangan murah, ada komunitas HC dan CS, maka akan makin banyak backpacker Indonesia yang tertarik untuk menjelajah dunia, menimba pengalaman, menyerap kebudayaan dan belajar dari kebudayaan bangsa lain.
Untuk mengetahui lebih jauh, baca saja bukunya!
read more in English
back to blueSaphier
No comments:
Post a Comment